BANJAR; KOTA SANTRI & WALI - KALSEL #2


2008, setelah tiga tahun sebelumnya keinginan untuk bersekolah di pesantren harus diurungkan, pada tahun itu akhirnya keinginan dapat terwujud. 

Dari kehidupan dunia luar yang menyajikan segala  gemerlapnya, kini masuk ke sebuah desa yang cukup jauh dari kehidupan perkotaan. Kurang lebih sekitar 12 kilometer dari pusat Kecamatan Gambut.

Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin beralamatkan di Jl. Beringin Desa Makmur Handil Amuntai Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

Kawan-kawan sudah tentu sering mendengar ungkapan "serambi Mekkah" atau "kota santri" untuk menyebut kota Martapura. 
Sebuah kota yang menjadi pusat pemerintahan dan ibukota Kabupaten Banjar ini menjadi pusat pendidikan keagamaan di Kalimantan Selatan. 

Bahkan pada masa pra kemerdekaan, kota ini sudah banyak melahirkan ulama dan guru-guru yang mendakwahkan Islam.
Sebut saja diantaranya Maulana Syaikh Sayyidi Muhammad Arsyad Al Banjari,  kemudian seorang ulama yang kemudian terkenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Darussalam Martapura yaitu Syaikh Kasyful Anwar dan seorang ulama kharismatik yang muhibbinnya tidak pernah berhenti bertambah,  Sayyidi Syaikh Muhammad Zaini Ghani. 

Sekolah-sekolah keagamaan serta Pondok Pesantren pun tersebar banyak di Kab. Banjar. Mulai dari madrasah-madrasah dengan jam pelajaran khusus dan kegiatan di dalam kelas, baik pesantren tradisional/ salaf ataulun juga pesantren modern, hingga pengajian-pengajian berupa  Halaqah (lingkaran)  di mesjid, langgar, musholla, majelis ta'lim dan rumah-rumah tuan guru dapat dijumpai di Martapura. 

Pesantren Salaf (tradisional)  terpusat di Darussalam Martapura, sedangkan Pesantren Modern di Darul Hijrah Cindai Alus. 

Menurutku, martapura adalah sebuah kota yang menyajikan kenyamanan dengan sesuatu yg berbeda dari kota-kota lainnya. Bukan dengan Mall atau tempat rekreasinya, tetapi kekuatan religiusnya lah yang menjadi daya tarik dan sumber ketenangan dan kenyamanannya. 

Jika kalian ingin melihat suasana martapura yang berbeda dari kota-kota lain, aku sarankan kalian memperhatikannya dari Mesjid Al Karomah pada saat menjelang waktu Dzuhur dan Sesudah Dzuhur serta sore menjelang Maghrib. 

Sekian untuk tulisan ini. Kesempatan berikutnya akan ku tulis tentang sisi lain Kab. Banjar, mungkin sejarahnya, sumber daya alam, lingkungan, dan masih banyak lagi. 

Billahitaufiq Walhidayah

Update, 01 Juli 2019

Ditulis oleh seorang anak introvert yang sering disebut anti sosial. Pekerjaan sebagai penulis musiman, admin instagram: emfakhry.ar dan twitter: @emfakhry_ar

Posting Komentar

0 Komentar